Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang
tidak dikehendaki oleh manusia melalui kompetisi ruang, waktu dan sumber
nutrisi.
Gulma invasif menjadi ancaman bagi
keragaman hayatiÃ
dapat menggantikan tanaman
indigenous, mengubah struktur dan komunitas ekologi serta menghambat proses
dalam ekosistem.
Introduksi musuh alami gulma Ã
strategi yang digunakan pengendalian gulma
pada areal yang sangat luas.
Pendekatan pengendalian gulma Ã
strategi introduksi dan inundasi.
Introduksi à melepas agen pengendalian hayati, jumlah
tertentu
Inundasi Ã
Melepas musuh alami dalam jumlah yang besar
Agen Pengendali Hayati pada Gulma
Organismeà Agen
hayatià Arthropoda,
herbivora patogen dan ikan
HerbivoraÃ
Pengunyah, penggorok, penggerek, pembentuk gall.
Luka yang disebabkan oleh herbivora :
è Menurunnya
produksi bunga dan biji
è Kematian
secara langsung pada tanaman
è Kematian
secara tidak langsung
è Interaksi
menyebabkan stress pada tanaman
Serangan herbivora kadang juga menyebabkan masuknya pathogen tumbuhan
yang mempercepat kematian gulma.
Phitophagous Gulma
Introduksi gulma Ã
Artropoda phytophagous (kumbang, ulat, kutu perisai, lalat)
- Kumbang
daun (Coleoptera:Chrysomellidae)
è Berukuran
kurang dari 15 mm
è Metamorfosis
sempurna
è Mulut
tipe pengunyah
- Kumbang
Moncong (Coleoptera:Curculionidae)
è Ukuran
tubuh 15-20 mm
è Kepala
menyempit (rostum)
è Antena
terletak di tengah rostum mengarah ke bawah
è Berwarna
gelap
è Memiliki
mulut pengunyah di ujung rostum
è Larva
menggerek dalam akar, batang dan struktur bunga
- Ulat
Pyralid (Lepidoptera:Pyralidae)
è Berukuran
kecil dengan sayap depan triangular
è Larva
kecil, shelter menjalin daun dan ranting atau hidup dalam ranting, batang atau
biji
è Tipe
mulut pengunyah, imago memiliki penghisap
- Kutu
Perisai (Hemiptera-Homoptera:Dactylopiidae)
è Memiliki
anggota kutu perisai, kutu daun, kutu putih dan kutu kebul.
è Berukuran
kecil dan terspesialisasi cara makannya
è Menggunakan
cucuk penghisap
è Siklus
hidup: telur diletakan di bawah tubuh betina sebagai tempat berlindung, ketika
menetas, stadia aktif bergerak mencari tempat dan tidak berpindah lagi, Nimfa
membentuk perisai/pelindung/shell yang cukup keras.
Tahapan Identifikasi dan Introduksi Agen
Pengendali Hayati Gulma
- Tahap
Identifikasi Gulma Sasaran
a. Tanaman
introduksi
b. Ada
dalam jumlah dan kepadatan yang besar
c. Tanaman
tidak memberikan keuntungan secara ekonomi
d. Mempunyai
karakteristik taksonomi yang jelas
e. Gulma
pada daerah yang minim gangguan terhadap agen pengendali hayati
- Identifikasi
Agen Pengendali hayati dan Uji Spesialisasi Inang
a. Observasi
b. Skrening
c. Uji
Sebaran Inang
- Pelepasan
Terbatas
- Pelepasan
Pada Areal yang lebih luas
- Monitoring
tempat pelepasan
- Redistribusi
- Pemeliharaan
Populasi
Patogen Tanaman Untuk mengendalikan Gulma
Mikroba (jamur, virus, bakteri) mampu
tumbuh dan bereproduksi memanfaatkan tanaman sebagai sumber nutriennya.
Patologi tanaman à ilmu
yang mempelajari
mikroba yang dapat menimbulkan penyakit pada tanaman dengan ttitik fokus pada
bagaimana mengendalikan mikroba dan mengelola populasinya.
Strategi pengendalian hayati yang
digunakan dalam program pengendalian gulma Ã
inundasi, inokulasi, introduksi
Aplikasi mikrobaÃ
bioherbisida atau mycoherbisida Ã
strateginya mirip herbisida kemikal
Strategi inokulasi efektif untuk
mengendalikan gulma indigenous, namun sulit diproduksi secara massal.
Introduksi artropoda mengendalikan
beberapa jenis gulma sukses dilakukan. Strategi ini juga dilakukan dengan
menggunakan mikroba terutama jamur.
Jamur karat yang umum digunakan secara
biologis dekat dengan kapang (masuk dalam basidiomycetes).
Jamur karat menginfeksi tanaman melalui
stomata. Tanaman yang terinfeksi menunjukan tanda spot-spot karat pada daun dan
batang tempat spora jamur karat diproduksi. Gejala lebih lanjut adalah
menyebabkan bercak hitam hingga kematian tanaman.
Introduksi
pengendalian hayati pada gulma
Patogen
|
Gulma
Sasaran
|
Negara
|
Jamur
karat
|
|
|
Puccinia chondrillina
|
Chondrilla juncea
|
Australia&
USA
|
Puccinia caruorium
|
Carduus nutans
|
USA
|
Phragmidium viollaceum
|
Rubus spp.
|
Chili
|
Uromycladium tepperrianum
|
Acaciasaligna
|
Afrika
Selatan
|
Semut
|
|
|
Entyloma ageratinae
|
Ageratina riparia
|
USA
|
0 Komentar untuk "Pengendalian Gulma"