Penyakit tanaman adalah malfungsi sel dan jaringan tanaman, menghasilkan luka kontinu yang berkembang
menjadi gejala.
Penyakit tanaman Ã
Virus, fungi, bakteri pathogen
Patogen Ã
obligat dapat berkembang dan memperbanyak diri di alam ketika berada pada
organisme hidupà biothrophs.
Virus powdery dan downy mildews, jamur
karat dan beberapa bakteri adalah pathogen obligat.
Patogen fakultatifà dapat
hidup pada jaringan yang mati
- Mikroba
Antagonis
Jenis
mikroba antagonis à Antagonis
fungi, antagonis chromis dan antagonis bakteri
Interaksi
antagonis dengan tanaman:
-
Menekan pathogen melalui
kompetisi sumberdaya
-
Memproduksi senyawa antibiotic
untuk membunuh competitor
-
Parasitasi antagonis yang akan
merusak secara langsung pathogen tanaman.
a. Kompetisi
Sumberdaya
Ø Terjadi
ketika dua mikroba membutuhkan sumberdaya yang jumlahnya terbatas
Ø Kompetisi
sumberdaya umumnya berupa persaingan mendapatkan nutrisi seperti karbon dan
nitrogen.
Ø Kompetisi
lingkungan terjadi jika kondisi lingkungan terbatas.
Ø Mikroba
non patogenik dapat dijadikan competitor mikroba pathogen berkoloni
b. Parasitisme
Ø Beberapa
mikroba menyerang secara langsung mikroba lain dan menjadikannya sebagai
nutrisi
Ø Membutuhkan
kontak langsung antar mikroba Ã
hiperparasitisme
Ø Contoh
: hubungan parasitasi Trichoderma yang menekan penyakit tanaman yang
diakibatkan populasi pathogen dalam tanah
c. Antibiosis
è Antibiotik
Ã
Senyawa organik yang diproduksi oleh mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan
dan aktivitas metabolism mikroorganisme lain.
è Antibiosis
Ã
mikroba yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba lain dengan antibiotic yang diproduksinya, yang
mengakibatkan organisme lain akan mati karena selnya mengalami endolisis dan
sel sitoplasma menjadi hancur.
è Antibiotik
dapat didifusikan pada water fil atau tanah lembab sehingga tidak memerlukan
kontak langsung antara antagonis dengan pathogen tumbuhan.
è Antibiotik
jarang diproduksi oleh mikroba dalam tanah dan tidak mampu untuk persisten
dalam waktu yang lama.
- Ketahanan
Tanaman terhadap infeksi Mikroba
è Tanaman
memiliki mekanisme pertahanan sendiri untuk melindungi dari mikroba patogen.
è Tanaman
yang inokulasi oleh pathogen tertentu akan terangsang untuk membentuk
ketahanan.
è Sistem
ketahanan tanaman ècross
protection, Systemic acquired resistance
(SAR), Induced systemic resistance (ISR)
karena adanya plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR)
è Cross
protection Ã
ketika tanaman terinfeksi atau diinokulasi oleh strain virus, tanaman akan
terangsang untuk membetuk ketahanan atas semua serangan virus pathogen yang
lebih virulen.
è Systemic
acquired resistance (SAR) Ã
tanaman diinfeksi oleh pathogen tertentu akan memproduksi ketahanan terhadap
pathogen lain
è Mikroba
non patogenik à merangsang
ketahanan tanaman atau induced systemic resistance. Keberadaan plant
growth-promoting rhizobacteria meningkatkan laju pertumbuhan tanaman juga
membentuk ketahanan tanaman.
- Mikoriza
è Jamur
yang berasosiasi pada perakaran tanaman
è Tumbuh
secara eksternal pada perakaranÃ
ektomikoriza
è Tumbuh
dalam perakaranà endomikoriza
è Mikoriza
mengambil nutrisi dari perakaran tanaman, dan mikoriza membantu tanaman dalam
penyerapan nutrisi akar.
è Pembibitan
pinus yang diinokulasi mikoriza menunjukkan ketahanan terhadap pathogen chromis
serta
kapas yang menunjukkan ketahanan terhadap Verticillium
dahlia.
- Strategi
Penggunaan Antagonis untuk mengendalikan Patogen Tanaman
Metoda
penggunaan antagonis tergantung pada jenis tanaman dan patogen.
è Dicyma
pulvinata dan Cylindrosporium concentrium telah sukses mengendalikan penyakit
daun karet yang disebabkan oleh Phyllachora
huberi di amazon
è Kedua
jamur tersebut adalah parasite obligat pada pathogen hidup sebagai hiperparasit
è Populasinya
meningkat seiring meningkatnya populasi pathogen
è Pendekatan
yang sesuai adalah inokulasi Ã
mikroba yang dilepas berkolonisasi dan efektif menekan patogen tumbuhan.
è Antagonis
yang baik adalah antagonis yang setelah diaplikasikan segera mampu tumbuh,
berkembang, dan berkolonisasi.
è Sebagian
besar penyakit yang menjadi target adalah patogen tular tanah karena memberikan dampak lebih bila
disbanding pathogen pada daun.
è Aplikasi
pengendalian hayati terhadap patogen yang telah beradaptasi dengan baik pada
tanaman sangat sulit dilakukan bila tanaman sudah tumbuh, maka dilakukan
inokulasi antagonis ada biji yang akan ditanam.
è Pengendalian
hayati terhadap pathogen akar Ã
memperlakukan seluruh akar dengan antagonis sebelum ditanam agar antagonis
tumbuh dan berkolonisasi di daerah perakaran.
è Phlebiopsis
gigantean sukses melindungi dan mengendalikan penyakit pada pinus yang telah
dipotong atau ditebang
è Jamur
dan bakteri juga dikembangkan untuk melindungi buah dari pembusukan setelah
panen dan selama penyimpanannya.(yeastà antagonis baik pada buah)
è Strategi
pengendalian hayati pada daun sangat jarang dilakukan karena merupakan daerah
pertanaman yang mendapatkan aplikasi fungsida.
0 Komentar untuk "Pengendalian Pathogen Tanaman"