1.
Peristiwa-persitiwa Belajar menurut Robert M. Gagne
Pembelajaran menurut
Gagne.adalah seperangkat proses yang bersifat internal bagi
setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari
persitiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan (kondisi).
Agar kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya diorganisasikan dalam
urutan persitiwa pembelajaran (metode atau perlakuan). Selain itu, dalam
usaha mengatur kondisi eksternal dierlukan berbagai rangsangan yang dapat
diterima oleh panca indra, yang dikenal dengan nama media dan sumber belajar.
Pembelajaran menurut
Gagne hendaknya mampu menimbulkan persitiwa belajar dan proses kognitif.
Peristiwa belajar (instructional events) adalah persitiwa dengan urutan
sebagai berikut : menimbulkan minat dan memusatkan perhatian agar peserta didik
siap menerima pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran agar pseerta didik
tahu apa yang diharapkan dala pembelajaran itu, mengingat kembali
konsep/prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang merupakan prasyarat,
menyampaikan materi pembelajaran, memebrikan bimbingan atau pedoman untuk
belajar, membangkitkan timbulnya unjuk kerja peserta didik, memberikan umpan
balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas, mengukur/evaluasi belajar, dan
memperkuat referensi dan transfer belajar.
Suciati dan Irawan menjelaskan sembilan peristiwa
pembelajaran Gagne dalam bentuk bagan sebagai berikut :
No
|
Peristiwa Pembelajaran
|
Penjelasan
|
1
|
Menimbulkan minat dan memusatkan perhatian
|
Peserta
didik tidak selalu siap dan fokus pada awal pembelajaran. Guru perlu menimbulkan
minat dan perhatian anak didik melalui penyampaian sesuatu yang baru, aneh,
kontradiktif atau kompleks
|
2
|
Menyampaikan tujuan pembelajaran
|
Hal
ini dilakukan agar peserta didik tidak menebak-nebak apa yang diharapkan dari
dirinya oleh guru. Mereka perlu mengetahui unjuk kerja apa yang akan
digunakan sebagai indikator penguasaan pengetahuan atau keterampilan
|
3
|
Mengingat kembali konsep/prinsip yang telah
dipelajari yang merupakan prasyarat
|
Banyak
pengetahuan baru yang merupakan kombinasi dari konsep, prinsip atau informasi
yang sebelumnya telah dipelajari, untuk memudahkan mempelajari materi baru
|
4
|
Menyampaikan materi pembelajaran
|
Dalam
menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan contoh, penekanan untuk
menunjukkan perbedaan atau bagian penting, baik secara verbal maupun
menggunakanfitur tertentu (warna, huruf miring, garisbawahi, dsb)
|
5
|
Memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar
|
Biimbingan
diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang membiimbing proses/alur pikir
peserta didik. Perlu diperhatikan agar bimbingan tidak diberikan secara
berlebihan
|
6
|
Memperoleh unjuk kerja peserta didik
|
Peserta
didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari, baik untuk
myakinkan guru maupun dirinya sendiri
|
7
|
Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan
tugas
|
Umpan
balik perlu diberikan untuk membantu peserta didik mengetahu sejauh mana
kebenaran atau unjuk ekrja yang dihasilkan
|
8
|
Mengukur/mengevaluasi
hasil belajar
|
Pengukuran
hasil belajar dapat dilakukan melalui tes maupun tugas. Perlu
diperhatikan validitas dan reliabilitas tes yang diberikan dari hasil
observasi guru
|
9
|
Memperkuat
referensi dan transfer belajar
|
Referensi
dapat ditingkatkan melalui latihan berkali-kali menggunakan prinsip yang
dipelajari dalam konteks yang berbeda. Mondisi/situasi pada saat
transfer belajar diharapkan terjadi, harus berbeda. Memecahkan masalah
dalam suasana di kelas akan sangat berbeda dengan susasana riil yang
mengandung resiko
|
Menurut Gagne,
belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk
mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan perilaku (behaviour) adalah
hasil dari efek belajar yang kumulatif serta tidak dapat didefinisikan dengan
mudah karena belajar bersifat kompleks.
2. Kemampuan
Belajar menurut Robert M. Gagne
Gagne mengkajji masalah belajar yang kompleks dan
menyimpulkan bahwa informasi dasar atau keterampilan sederhana yang dipelajari
mempengaruhi terjadinya belajar yang lebih rumit. Menurut Gagne ada lima
kategori kemampuan belajar, yaitu :
a.
keterampilan intelektual atau kemmepuan seseorang untuk berinteraksi dengan
lingkungannya masing-masing dengan penggunaan lambang. Kemampuan ini
meliputi:
(1) asosiasi dan mata rantai
(menghubungkan suatu lambang dengan suatu fakta)
(2) diskriminasi (membedakan
suatu lambang dengan lambang lain)
(3) konsep (mendefinisikan
suatu pengertian atau prosedur)
(4) kaidah (mengkombinasikan
beberapa konsep dengan suatu cara)
(5) kaidah lebih tinggi
(menggunakan beberapa kaidah dalam memecahkan suatu masalah)
b.
strategi/siasat kognitif yaitu keterampilan peserta didik untuk mengatur proses
internal perhatian, belajar, ingatan dan pikiran
c.
informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mengenal dan menyimpan nama atau
istilah, fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan kumpulan pengetahuan
d.
keterampilan motorik, yaitu keterampilan mengorganisasikan gerakan sehingga terbentuk
keutuhan gerakan yang mulus, teratur, dan tepat waktu
e.
sikap, yaitu keadaan dalam diri peserta didik yang mempengaruhi (bertindak
sebagai moderator atas pilihan untuk bertindak). Sikap ini meliputi
komponen afektif, kognitif dan psikomotorik.
Untuk mempermudah pembahasan kelima kemampuan belajar
ini disajikan dalam tabel sebagai berikut :
No
|
Jenis
hasil belajar
|
Deskripsi
kemampuan
|
Contoh
|
1
|
Kemampuan intelektual
|
Menerapkan konsep dan peraturan untuk
mengatasi masalah dan ide-ide untuk menghasilkan produk
|
Mentakhrij hadits untuk mengetahui validitas hadits
untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan sebuah fatwa agama
|
2
|
Strategi kognitif
|
Mengelola pikiran dan proses belajar seseorang
|
Secara selektif menggunakan pendekatan ushul fiqih,
ilmu hadits dan ilmu tafsir dalam beristinbath hukum mengenai suatu
permasalahan kontemporer yang belum pernah dibahas sebelumnya
|
3
|
Informasi verbal
|
Menyebut, menceritakan, atau menggambarkan informasi
yang telah tersimpan sebelumnya
|
Menyebutkan kaidah-kaidah ushul fiqih
|
4
|
Kemampuan keterampilan motorik (skill)
|
Melaksanakan suatu tindakan dengan tepat dan cepat
|
Seorang yang hafal al-Quran segera dapat membenarkan
bacaan ketika terjadi kesalahan yang tidak disengaja
|
5
|
Sikap
|
Menentukan tidakan pribadi
|
Dalam sebuah majelas taklim, seorang ulama
mendengarkan pertanyaan umat mengenai berbagai masalah agama yang mereka
hadapi dan dapat merespons dalam majelis tersebut
|
Gagne juga menyatakan
bahwa untuk dapat memperoleh dan menguasai kelima kategori kemampuan belajar
tersebut di atas, ada sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan oleh
pendidik. Ada kondisi belajar internal yang timbul dari memori peserta
didik sebagai hasil belajar sebelumnya, dan ada sejumlah kondisi eksternal
ditinjau dari peserta didik. Kondisi eksternal ini bila diatur dan
dikelola dengan baik merupakan usaha untuk membelajarkan, misalnya pemanfaatan
atau penggunaan berbagai media dan sumber belajar.
Berdasarkan kondisi
internal dan eksternal tersebut, Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu
terjadi. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan
pada teori pemrosesan informasi , yaitu sebagai berikut:
a.
Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan
dikenal sebagai informasi.
b.
Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibunag, ada yang disimpan dalam
memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
c.
Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat
diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.
Didasarkan atas teori pemrosesan infromasi tersebut,
Gane mengemukakan bahwa suati tindakan belajar meliputi delapan
kejadian-kejadian eksternal yang dapat distrukturkan oleh siswa dan guru, dan
setiap fase ini dipasangkan dengan suatu proses internal yang terjadi dalam
pikiran siswa
3. Tipe-tipe Belajar menurut Robert M.
Gagne
Gagne menyusun
tipe-tipe belajar berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dan bukan proses
belajar yang dilalui peserta didik untuk mencapai hasil itu. Selain itu,
Gagne mencoba menempatkan delapan tipe belajar itu berada dalam suatu urutan
hirakis, yaitu tipe belajar yang satu menajdi dasar atau landasan tipe belajar
berikutnya. Dengan demikian, peserta didik yang tidak menguasai tipe
belajar yang terdahulu, akan mengalami kesulitan dalam mengusai tipe
belajar selanjutnya. Selanjutnya Gagne menambahkan bahwa empat tipe
belajar pertama (nomor 1 s/d 4) kurang relevan untuk belajar di sekolah,
sedangkan empat tipe kedua (nomor 5 s/d 8) lebih menonjolkan pada belajar
kognitif yang memang ditonjolkan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, kedelapan
tipe belajar ini disajikan dalam tabel berikut:
No
|
Tipe
Belajar
|
Hasil
Belajar
|
Contoh
Prestasi
|
1
|
Belajar sinyal(signal learning)
|
Memberikan reaksi pada perangsang (S-R)
|
Guru sejarah yang galak dikuti oleh siswa – Siswa
tidak suka sejarah
|
2
|
Belajar stimulus respon(stimulus response learning)
|
Memberikan reaksipada perangsang (S-R)
|
Gurumemuji tindakan siswa – Siswa cenderung
mengulang
|
3
|
Belajar merangkai tingkah laku (behaviour chaining
learning)
|
Menghubungkan gerakan yang satu dengan yang lain
|
Membuka pintu mobil – duduk – kotrol persneling –
menghidupkan mesin – menekan kopling – pesang persneling 1 – menginjak gas
|
4
|
Belajar asosiasi verbal( verbal chaining learning)
|
Memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang
|
Nomor teleponmu? (021) 617812
|
5
|
Belajar diskriminasi(discrimination learning)
|
Memberikan reaksi yang berbeda pada
stimulus-stimulus yang mempunyai kesamaan
|
Menyebutkan merek mobil-mobil yang lewat di jalan
|
6
|
Belajar konsep(concept learning)
|
Menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu
|
Manusia, ikan paus, kera, anjing, adalah makhluk
menyusui
|
7
|
Belajar kaidah(rule learning)
|
Menghubungkan beberapa konsep
|
Benda bulat berguling pada alas yang miring
|
8
|
Belajar memecahkan masalah(problem solving)
|
Mengembangkan beberapa kaidah menjadi prinsip
pemecahan masalah
|
Menemukan cara memperoleh energi dari tenaga atom,
tanpa mencemarkan lingkungan hidup
|
Dengan demikian, ada beberapa prinsip pembelajaran
dari teori gagne, yaitu antara lain berkaitan dengan:
a. perhatian dan motivasi belajar peserta didik,
b.keaktifan belajar dan keterlibatan
langsung/pengalaman dalam belajar,
c.pengulangan belajar,
d.tantangan semangat belajar,
e.pemberian umpan balik dan penguatan belajar,
f.adanya perbedaan individual dalam perilaku belajar.
Gagne berpendapat
bahwa dalam belajar terdiri dari 3 tahap yang terdiri dari 9 fase seperti tabel
dibawah ini:
Hubungan antara fase Belajar dan
Acara Pembelajaran
Perian
|
Fase Belajar
|
Acara Pembelajaran
|
Persiapan untuk
belajar
|
1.mengarahkan
perhatian
|
Menarik perhatian
siswa dengan kejadian yang tidak seperti biasanaya,pertanyaan atau perubahan
stimulus
|
2.Ekspektasi
|
Memberi tahu siswa mengenai tujuan belajar
|
|
3.Retrival
(informasi dan keterampilan yang relavan untuk memori kerja)
|
Merangsang siswa
agar mengingat kembali hasil belajar (apa yang telah dipelajari sebelumnya)
|
|
Pemerolehan dan
unjuk perbuatan
|
4.persepsi selektif atas sifat stimulus
|
Menyajikan stimulus yang jelas sifatnya
|
5.Sandi semantik
|
Memberikan
bimbingan belajar
|
|
6.Retrivl dan respon
|
Memunculkan perbuatan siswa
|
|
7.Penguatan
|
Memberikan balikan
informasi
|
|
Retrival da alih
belajar
|
8.Pengisyaratan
|
Menilai perbuatan siswa
|
9.Pemberlakuan
secara umum
|
Meningkatkan
retensi dan alih belajar.
|
Selain itu Gagne juga
mementingkan akan adanya penciptaan kondisi beljaar, termasuk lingkungan
belajar, khususnya kondisi yang berbasis media, yaitu meliputi jenis penyajian
yang disampaikan kepada peserta didik dengan penjadwalan, pengurutan dan
pengorganisasian.
0 Komentar untuk "Pemrosesan Informasi (Teori belajar Gagne)"